Barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemaren maka beruntunglah orang tersebut, barang siapa yang hari ini sama dengan kemaren maka termasuk orang yang rugi, dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemaren maka termasuk orang yang celaka, begitulah Sabda Nabi Muhammad SAW. Dalam salah satu haditsnya.
Percayalah…..!
Sukses, merupakan impian bagi setiap orang yang sempurna akalnya. Namun, anehnya masih banyak orang yang tidak percaya dengan potensi yang dimiliki dirinya sendiri, justru lebih percaya dan bangga dengan kemampuan orang lain. Sehingga begitu melihat oarang lain sukses dan berkembang mereka minder, merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan orang lain, seakan tidak percaya bahwa tuhan menganugrahkan akal yang dapat digunaka untuk berfikir, padahal dalam islam sendiri mengatakan bahwa manusia itu memiliki potensi dasar (fitrah) yang berupa insting, nafs, krakterstik, hereditas, intuisi dan bakat. Menurut baratpun menilai manusia itu tidak jauh berbeda dengan islam, mereka berpendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang aktif artinya mahluk itu merupakan mahluq yang didalam dirinya terdapat kecendrungan dan naluri untuk membentuk dirinya (LANGVELD).
Dengan demikian sudah jelas bahwa ada banyak peluang bagi kita untuk menumbuh kembangkan seluruh potensi yang kita miliki. Peluang untuk menjadi suksess sangatlah mudah bagi kita dengan syarat do’a, ikhtiar, dan keinginan yang tinggi harus tetap kita tanamkan sehingga tidak hanya bangga dan terlena dengan potensi orang lain. Tetapi kita juga yakin bahwa kita juga punya potensi yag tidak kalah saing. Yag suatu saat nanti kita akan menuai dak memetik hasilnya.
Namun, ada suatu hal yang perlu kita garis bawahi mengenai sukses, yaitu jagan sampai kita salah dalam memaknai sukses itu sendiri. Sebab di salah satu sisi sukses itu bernilai positif bagi kita. Yaitu dengan harapan sukses setidaknya menjadi target dan motivasi bagi kita untuk mencapai sesuatu yang ingin kita capai, sehingga dengan demikian akan lahir semangat baru dan mujahadah yang kuat dalam berusaha.
Di sisi yang lain, justru bernilai nigatif. Itu terjadi jika kita salah dalam menafsirkan apa itu sukses?
Yaitu ketika kita hanya beranggapan bahwa sukses itu adalah tujuan akhir atau puncak dari segala sesuatu yang mesti kita dapatkan. Contoh, ketika lulus ujian akhir nasional, mendapatkan juara dalam lomba,mendapatkan rengking kelas, lulus ujian PNS bagi calon pegawai, naiknya jabatan dan bertambahnya gaji, dan lain-lain. Sehingga apa yang terjadi jika semua impian tersebut tidak behasil didapatkan? Bisa saja, stress, depresi, gila, bahkan bunuh diri.
Sukses itu tidak bisa serta merta kita dapatkan tanpa adanya sebuah aplikasi yang konkrit. Karena sukses itu tidak lain merupakan sebuah proses. Proses itu perlu adanya sebuah tindakan. Orang yang mau berproses maka orang tersebut tergolong pada orang yang sukses, sedangkan orang yang gagal yaitu ornga yang tidak mau berproses sama sekali.
Bercermin pada kerang
Setidaknya kita bisa bercermin pada seekor kerang kecil. Yang hidupnya di sungai. Yang menurut akal tidak ada sesuatu hal yang luar biasa dari hewan kecil tersebut. Namun di balik kekecilannya terdapat sebuah teladan yang patut kita tiru, dari kesungguhan dan kesabarannya dalam berusaha.