Jumat, 11 Februari 2011

AGAR TKI BERKURANG, TINGKATKAN ABILITY BANGSA..!

Indonesia, terkenal dengan eksportir tenaga kerja terbesar. setiap tahun kurang lebih tercatat 6 juta TKI yang bekerja diluar negri, mereka tersebar di sejumlah negara. Mereka di elu-elukan sebagai “pahlawan” devisa. Namun pahlawan tersebut tidak mendapat perhatian dari pemerintah. (sebagian surat pembaca, suara hidayatullah, edisi November 2010) akankah pengiriman TKI terus berlanjut jika tidak ada perhatian dari pemerintah?
Realita…
Fenomena seperti di atas ini terus terjadi di indonesia, layaknya sudah menjadi tradisi yang tak terhentikan. Laksana aliran air di sungai yang terus mengalir setiap saat tanpa henti-henti. Bahkan setiap tahun jumlahnyapun semakin meningkat.
Di antara alasan ketergiuran Rakyat Indonesia ingin kerja keluara negri, karena di iming-imingi dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan, gaji lebih tinggi dibanding negara sendiri, dijamin mendapat pekerjaan, dan adanya pelindungan dari pemerintah dengan ditetapkannya UUD, NO 39 TH 2004, tentang adanya perlindungan TKI.
Sudah jelas bahwa faktor utama orang indonesia ingin bekerja keluara negri karena adanya himpitan ekonomi. Biaya hidup sehari-hari tak tercukupi, disamping itu juga karena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki, mau bekerja di negri sendiri tidak punya keahlian, sehingga tidak satupun lapangan pekerjaan yang mau menerimanya. Mau buka usaha sendiri tidak punya modal yang cukup. Sehingga salah satu jalan yang di ambil adalah merantau mengadu nasib ke luar negri dengan tangan kosong bermodalkan nekat, padahal nekat bukanlah ide yang cemerlang dalam mengatasi masalah.
Namun nyatanya, kenyataan tidak sesuai dengan harapan awal. justru dengan bekerja dan hidup di negri orang lain lebih parah di banding negri sendiri. Ancaman dan siksaan selalu datang bertubi-tubi, salah sedikit dipukul, di tendang, dihantam, disiram dengan air panas ketika salah dalam hal memasak, dalam artian masakan tidak sesuai dengan selera majikan, badan disetrika, mulut dirobek, rambut dipotong hingga botak, ditambah lagi dengan dipotongnya gaji dalam setiap melakukan kesalahan. Atau bahkan tidak pernah digaji selama bekerja. Seakan-akan kebenaran tidak pernah ada, yang ada hanyalah kesalahan walaupun dibuat-buat oleh sang majikan.
Masya’allah…
Dengan kejadian seperti diatas akankah pengiriman TKI terus berlanjut? Apakah pemerintah akan tetap menutup mata akan hal ini? Dimana martabat bangsa harus diposisikan? Kapan “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia” akan di tegakkan? masihkah indonesia mau dikatakan miskin secara mental? Walaupun secara fisik kaya, yaitu dengan melimpahnya sumber daya alam. Tapi sayang sumber daya manusianya tidak dapat diandalkan.
Ayo bangkit….
Maka dari itu, kita sebgai generasi muda indonesia. Yang masih mempunyai darah segar, dan semangat yang menyala-nyala. Jangan biarkan fenomena seperti ini terus berlanjut. cari solusi terbaik, perbaiki niat, rubah tatanan kehidupan bangsa, budayakan baca dan nulis sejak kecil, tingkatkan skill berbahasa dan sumber daya manusia. manfaatkan sumber daya alam yang ada. Dengan demikian kualitas dan potensi berfikir setiap individu akan berkembang, sehingga TKI bekerja keluar negri akan bekurang, bahkan tidak akan ada lagi istilah mengemis-ngemis di negri orang lain.


Surabaya, 24 desember 2010
Oleh: khairul umam.
Anggota Api
(Assoiasi penulis islam)

1 komentar:

  1. saya ibu nhely nurmala tki korea sya berhasil menang togel 4d berkat bantuan
    ki jampang dan hutang-2 sya sekarang sudah lunas padahal sya sudah ketipu 2 x menghubung ke dukun dukun togel yg ada di internet tapi aki jampang membuktikan kehebatannya sekali lagi terima kasih aki jampang jika berminat ini nmr hp beliau ( 0853-4096-5749 ) atau kunjungi situs resminya untuk lebih jelas http://masterpridiksitogel.blogspot.co.id

    BalasHapus